Restu Orangtua Evandra Florasta: Tak Harus Jadi Tentara, yang Penting Bertanggung Jawab

Restu Orangtua Evandra Florasta: Tak Harus Jadi Tentara, yang Penting Bertanggung Jawab

Evandra Florasta tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai kedisiplinan dan tanggung jawab. Ayahnya merupakan seorang purnawirawan TNI yang dulunya berharap Evandra bisa mengikuti jejaknya di dunia militer. Namun seiring waktu, harapan itu berubah menjadi bentuk restu yang lebih dalam dan bermakna: restu untuk memilih jalan hidup sendiri, selama dijalani dengan penuh tanggung jawab.

Dalam perbincangan hangat bersama keluarganya, Evandra pernah mengungkapkan bahwa dirinya memiliki minat yang lebih besar di dunia pendidikan dan teknologi. Ia merasa terpanggil untuk berkontribusi melalui inovasi dan pengembangan sumber daya manusia, alih-alih mengenakan seragam militer.

Alih-alih kecewa, sang ayah justru menunjukkan kebesaran hati. “Ayah tidak pernah memaksa kamu jadi tentara,” kenangnya suatu kali. “Yang penting kamu punya integritas, dan bertanggung jawab atas pilihanmu.”

Restu tersebut menjadi bahan bakar semangat bagi Evandra. Ia pun menempuh pendidikan di bidang teknik informatika dan kini aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda. Ia meyakini bahwa tanggung jawab tidak hanya dimiliki oleh mereka yang memegang senjata di medan perang, tapi juga oleh mereka yang memilih bertempur di medan yang berbeda: ketimpangan pendidikan, minimnya akses teknologi, dan kurangnya pembinaan anak muda.

“Menjadi tentara itu mulia,” ujarnya, “tapi menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas hidup dan pilihan sendiri juga bentuk perjuangan.”

Kini, Evandra dikenal sebagai sosok muda yang inspiratif, yang memilih untuk menapaki jalan berbeda dengan restu dan dukungan penuh dari orangtua. Kisahnya menjadi pengingat bahwa restu bukan soal mengikuti jejak, tapi tentang memberi ruang bagi anak untuk menemukan makna hidupnya sendiri.

Baca Juga: Mensos Target Nol Kemiskinan Ekstrem di 2026