Kalau Gak Mau Jadi Runner Up Lagi, Arsenal Wajib Hukumnya Beli Striker Baru admin, June 25, 2025 Setelah dua musim beruntun finis di posisi kedua Premier League, Arsenal tampaknya harus mengambil langkah yang lebih berani jika ingin mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung sejak 2004. Mikel Arteta sudah membangun skuad yang solid dan kompetitif, tapi satu hal yang masih jadi lubang mencolok: posisi striker utama. Tajam Tapi Belum Mematikan Arsenal mencatat rekor pertahanan terbaik di Premier League musim 2024/25 dan mencetak lebih dari 90 gol, tapi ironisnya, tak ada satu pun penyerang murni mereka yang masuk dalam daftar top scorer. Gabriel Jesus lebih sering sibuk membuka ruang, sementara Eddie Nketiah dan Kai Havertz belum benar-benar konsisten sebagai ujung tombak mematikan. Ketika membandingkan Arsenal dengan rival langsung seperti Manchester City atau Liverpool, terlihat jelas betapa pentingnya memiliki striker kelas dunia. Haaland dan Darwin Núñez, misalnya, mampu mengubah jalannya pertandingan hanya dengan satu peluang. Statistik yang Bicara Gabriel Jesus: 8 gol dari 27 penampilan liga Eddie Nketiah: 6 gol dari 24 penampilan Kai Havertz (sebagai false nine): 12 gol, tapi sebagian besar dari lini kedua Bandingkan dengan Haaland (27 gol) atau Isak (20 gol), jelas Arsenal tertinggal dari sisi efektivitas penyelesaian akhir. Solusi: Striker Top Dunia Jika Arsenal serius ingin menyabet gelar Premier League musim depan, pembelian striker kelas dunia bukan lagi opsi, melainkan keharusan. Nama-nama seperti Victor Osimhen, Alexander Isak, hingga Benjamin Šeško sudah dikaitkan dengan The Gunners. Mereka punya karakter berbeda, tapi satu kesamaan: klinis di depan gawang. Selain itu, kehadiran striker haus gol juga akan membuka ruang lebih besar untuk pemain seperti Saka dan Martinelli, yang musim ini kerap harus mengemban beban mencetak gol dari sisi sayap. Efek Domino Positif Membeli striker top tak hanya soal mencetak gol. Ini juga soal menambah daya saing internal, meningkatkan mental juara, dan menunjukkan kepada lawan bahwa Arsenal tak main-main. Ingat, musim lalu hanya selisih dua poin dari gelar juara — artinya satu penyerang tajam bisa jadi pembeda. Kesimpulan Arsenal sudah sangat dekat dengan kesuksesan, tapi belum cukup. Jika Mikel Arteta dan Edu ingin menghapus label “runner-up abadi”, maka musim panas ini harus dimanfaatkan untuk merekrut striker yang benar-benar bisa jadi mesin gol. Tanpa itu, musim depan bisa saja deja vu lagi: bagus, tapi belum juara. Baca Juga: Marc Guehi Ajukan Satu Syarat untuk Bergabung dengan Liverpool, Apa Itu? FIFA LaLiga Liga Champions Liga Eropa Liga Inggris Piala Dunia